Wonderwall

Just another Binusian blog site

DV RUN 2016

December9

Logo TFI

Nama     : Alexandra Ursula

NIM        : 2001536913

Jurusan  : Teknik Informatika

Acara DV Run merupakan sebuah acara yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa KMBD dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran akan masih banyaknya jumlah anak jalanan di ibukota ini. Acara DV Run ini diadakan pada hari Minggu, 4 Desember 2016. Open gate diadakan pada pukul 06.00 sampai dengan pukul 07.00 yang berlokasi di Pasar Seni Ancol. Acara dimulai cukup tepat waktu, sebab ketika waktu telah menunjukkan pukul 07.00, acara pun segera dimulai.

1480864089893

Acara diawali dengan pemanasan oleh seorang instruktur yang memandu pemanasan dengan semangat biarpun hujan kerap turun tiada henti sama sekali. Para peserta pun tertular dengan semangat dan bergerak mengikuti irama secara kompak.

Pemanasan

Setelah kurang lebih setengah jam melakukan pemanasan, para peserta pun digiring oleh panitia untuk menuju ke arah garis start. Acarapun dimulai, namun pada awalnya seluruh peserta masih malu-malu untuk berlari, sehingga mereka semua berjalan perlahan-lahan menyusuri bagian luar Pasar Seni menuju ke kilometer pertama. Kilometer pertama berada di sebelah luar Atlantis Water Adventure.

1480864093251

Para peserta pun melanjutkan berjalan menuju ke kilometer kedua. Pada saat itu sudah mulai ada peserta yang berlarian namun ada beberapa juga yang masih berjalan santai. Satu hal yang menarik perhatian saya di saat berlari ini adalah banyaknya tas peserta yang putus dikarenakan  tali tas yang kurang kuat, termasuk tali tas saya sendiri. Sehingga tas tidak bisa dibawa di punggung. Setelah bersusah payah, akhirnya rombongan pun sampai di obstacle pertama yaitu The Loop of Hero, yang merupakan barisan ban dimana peserta diminta untuk melewatinya dengan cepat

1480864155546

1480864123714

Obstacle pun dilewati dengan cukup mudah. Peserta pun melewati obstacle tersebut lalu untuk melanjutkan sampai ke kilometer kedua yang tempatnya tidak terlalu jauh di sana sembari menikmati dinginnya udara pagi. Para peserta pun melanjutkan perjalanan. Di belokan yang tepat berada di depan Bandar Jakarta, terdapat stand dari panitia yang membagikan minuman gratis kepada para peserta yang haus. Perjalanan pun menuju ke kilometer ketiga pun dilanjutkan. Setelah berjalan beberapa menit, sampailah para peserta di obstacle kedua yaitu Flash Path and Spiked Bamboo Front, dimana para peserta diminta untuk melewati rintangan berupa batang-batang bambu yang diatur sedemiikian rupa sehingga para peserta harus merunduk atau melangkahi batangan bambu.

Setelah melewati obstacle kedua tersebut, sampailah para peserta ke area Le Bridge. Menurut yang saya lihat, banyak para peserta yang berhenti di sana sini untuk berfoto dengan rombongan mereka. Namun memang tidak heran sebab tempatnya yang indah dan kita bisa melihat sampai ke kapal-kapal yang berada jauh di laut lepas. Sembari berlari sembari melihat-lihat laut sekilas, sampailah di kilometer ketiga.

1480863968974

1480863933201

Para peserta pun mempercepat langkah untuk dapat sampai ke garis finish sebab seperti yang telah dikatakan oleh panitia awalnya, bagi para runners yang dapat sampai di garis finish sebelum jam 09.00, maka akan dihadiahkan sebuah medali. Dikarenakan tidak ingin pulang dengan tangan kosong, maka seluruh peserta pun mulai berlomba-lomba untuk sampai ke garis finish tepat waktu. Sebelumnya, peserta harus melewati kilometer keempat dahulu dan setelah itu lah banyak peserta yang berlari dikejar oleh waktu terasa.

1480863963155

Para peserta pun tiba dengan cukup cepat di garis finish. Saya sendiri baru sampai sekitar lima menit sebelum jam 09.00 sehingga ketika saya sampai banyak peserta yang telah bersantai-santai sembari meregangkan kaki yang lelah setelah dipakai untuk berlari sejauh 5 km.

1480864137704

Alasan saya pribadi mengikuti acara DV Run kali ini adalah saya ingin menantang diri saya sendiri yang jujur saja jarang berolahraga, untuk berlari sekian kilometer. Selain untuk menambah pengalaman saya sendiri, sekaligus untuk menambah kenalan-kenalan baru di tempat acara. Selain itu pula, saya tahu bahwa acara DV Run ini merupakan sebuah charity run dimana hasil dari acara ini akan disumbangkan untuk membantu anak-anak jalanan yang membutuhkan jadi kenapa tidak? Saya dapat menantang diri saya sendiri untuk melakukan sesuatu yang saya anggap tidak terlalu mudah sekaligus membantu orang yang lebih membutuhkan daripada saya sendiri.

Pelajaran yang saya dapat dari acara ini adalah bahwa untuk mencapai sesuatu kita harus sabar dan terus melangkah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita harus peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita, sehingga kita dapat melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membantu orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan.

Motivasi yang dapat saya berikan kepada para aktivis sosial untuk anak jalanan adalah saya tahu bahwa pekerjaan ini memang sama sekali tidak mudah untuk dilakukan dan masih dianggap remeh oleh kebanyakan masyarakat saat ini, namun tetaplah terus berjuang untuk membantu anak-anak jalanan tersebut sebab bagaimanapun mereka juga termasuk orang-orang yang nantinya akan membantu untuk memajukan negara kita sendiri, bahkan mungkin ada di antara mereka yang mempunyai potensi untuk menjadi orang-orang yang sangat sukses. Jangan biarkan mimpi-mimpi mereka kandas dikarenakan hal-hal berupa materialistik. Bantu mereka untuk mengembangkan potensi-potensi mereka yang masih terpendam.

Bagi para anak-anak jalanan sendiri, saya mohon untuk tidak pernah menyerah barang sekalipun. Taruh mimpi-mimpi kalian di hadapan kalian dan fokus kepada mimpi kalian tersebut. Bekerja keraslah untuk menggapainya dan selalu berpikiran positif terhadapa mimpi kalian tersebut dengan begitu bahkan alam semesta sendiri akan membantu kalian juga.

Menurut Soedijar (1998), anak jalanan adalah anak yang berusia di antara tujuh hingga lima belas tahun yang mana mereka memilih untuk mencari penghasilan di jalanan, yang tidak jarang menimbulkan konflik terhadap ketenangan, ketentraman dan kenyamanan orang lain di sekitarnya, serta tidak jarang membahayakan dirinya sendiri. Sedangkan menurut Nugroho (2000), anak jalanan menurut pengertian ekonomi adalah anak-anak yang terpaksa mencari nafkah dengan cara mengasong di jalan-jalan karena kebutuhan ekonomi. Mereka ada di tempat-tempat strategis seperti di persimpangan jalan yang menggunakan lampu lalu lintas. Fenomena tersebut dianggap sebagai gangguan terhadap keindahan kota, ketertiban dana kebersihan. Tidak jarang mereka ditangkap oleh aparat kebersihan. Kedua definisi di atas memiliki kesamaan, yaitu fakta bahwa anak jalanan dianggap menimbulkan konflik, mengganggu ketertiban dan keindahan kota, mengganggu ketentraman dan kenyamanan orang lain, dan sebagainya. Tapi sebenarnya apakah itu salah mereka sendiri? Tentu saja bukan sebab mereka tidak punya pilihan sama sekali.

Menurut hasil penelitian di 12 kota besar yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, jumlah anak jalanan tahun 2003 sebanyak 147.000 orang. Dari data tersebut terungkap, sebanyak 60% putus sekolah, 40% masih sekolah. Sedangkan sebanyak 18% adalah anak jalanan perempuan yang berisiko tinggi terhadap kekerasan seksual. Jumlah yang besar tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda setiap individu maupun kelompoknya, namun masalah ekonomi tetap menjadi alasan utama mengapa mereka menjadi anak jalanan. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan tersebut, alasan anak bekerja di jalan karena membantu pekerjaan orangtua sebanyak 71%, dipaksa membantu orangtua 6%, menambah biaya sekolah 15%. Sedangkan alasan ingin hidup bebas, mendapat uang jajan, mendapat banyak teman, dan sebagainya sebanyak 33%. Hal ini sangat memprihatinkan, karena banyak sekali anak yang terancam pendidikannya.

Menurut UUD 1945 pasal 34, dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dalam hal ini, artinya masih ada ratusan ribu anak jalanan yang menjadi tanggung jawab negara untuk memeliharanya. Yang terancam bahkan bukan hanya pendidikan mereka, namun juga kesehatan mereka. Tempat tinggal yang tidak layak dapat menimbulkan berbagai penyakit, lingkungan yang rawan akan kekerasan membuat diri mereka terancam, bahkan sangat memungkinkan bahwa akan terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka.

Di Indonesia, beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup anak jalanan adalah dengan berpartisipasi dengan ISCO atau Indonesia Street Children Organization. Lembaga ini merupakan lembaga yang memberikan beasiswa kepada anak-anak jalanan sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan belajar yang setara dengan anak-anak lainnya.

Selain itu perlu juga ada sosialisasi tentang anak-anak jalanan sehingga masyarakat tahu betapa pentingnya permasalahan anak jalanan di Indonesia. Masyarakat dapat dididik untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan membantu sebisa mungkin. Memang terlihat seperti tidak memberikan dampak yang begitu besar namun sekecil apapun bantuan kita, itu akan sangat berarti bagi mereka.

posted under Article, DV RUN | No Comments »

HTTP 2016

September19

Pada hari Sabtu, 10 September 2016, diadakanlah sebuah acara dari HIMTI, yaitu sebuah acara bernama HTTP. HTTP sendiri merupakan sebuah singkatan dari HIMTI Togetherness and TOP Performance. Acara ini bertujuan sebagai acara penyambutan bagi mahasiswa baru di dalam School of Computer Science, jadi tidak hanya anak-anak IT saja namun Cyber Security, Game Application Techonlogy, dan masih banyak lagi. Bahkan mahasiswa-mahasiswa dari PPTI BCA pun ikut hadir begitu pula dari yang dari Alam Sutera.

HIMTI menyediakan transportasi berupa sebuah bus bagi para mahasiswa yang tidak mengetahui keberadaan tempat acara berlangsung, yaitu di Gedung BPPT II. Bus ini sendiri terbagi menjadi dua shift dimana shift pertama berangkat pukul 6.30 dan shift kedua berangkat pukul 07.45. Kedua bus ini tepat waktu sehingga dipastikan seluruh mahasiswa yang akan hadir tidak terlambat untuk mengikuti acara yang di mulai pukul 09.30. Sesampainya di sana, seluruh mahasiswa yang hadir langsung diarak menuju ke lantai tiga tempat dimana mereka harus mengisikan NIM mereka sebagai absensi. Lalu setelah itu para mahasiswa diperbolehkan melihat-lihat IT Showcase yang berada di depan pintu masuk ruang auditoriumnya. IT Showcase menampilkan beberapa aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa Binus sendiri. Aplikasi-aplikasi itu cukup bagus dan biarpun terlihat sederhana dan simple untuk digunakan, namun pembuatannya bisa mencapai lebih dari satu bulan. Beberapa aplikasi itu bahkan telah tersedia di playstore dan appstore sehingga sudah dapat di download oleh khalayak umum.

20160910_113457

Setelah para mahasiswa puas melihat-lihat seluruh aplikasi yang di pamerkan di showcase, mereka boleh masuk ke dalam auditorium untuk menunggu sampai acara dimulai. Setelah menunggu kurang lebih satu jam lebih, akhirnya acara pun dimulai. Acara dibuka dengan seseorang menggunakan kostum robot yang menyambut para hadirin yang telah hadir lalu menghitung mundur sampai acara itu dimulai. Lalu kedua MC pun naik ke atas panggung untuk membuka acara secara resmi. Mereka segera memperkenalkan diri, yaitu Sandy dan Clarissa.

20160910_091659

Tak menunggu waktu lama, mereka pun segera memanggil pengisi acara pertama yaitu sebuah band yang bernama Peanut Butter. Sebagai band pembuka, mereka melakukannya dengan baik, membawakan dua buah lagu yang membangunkan para hadirin yang tadinya tengah mengantuk dikarenakan harus menunggu cukup lama sampai acara dimulai.

20160910_090759

Setelah penampilan dari Peanut Butter, acara pun dilanjutkan dengan serangkaian pidato dari beberapa orang penting di jurusan School of Computer Science. Pidato pertama dibawakan oleh Chairman of HTTP, Martin Arlando Teng. Ia membawakan beberapa patah kata selama beberapa menit kemudian pidato pun dilanjutkan ke orang kedua yaitu Ketua HIMTI dari Binus Kemanggisan, Jonathan Gozali. Ia pun membawakan pidato yang tidak kalah mengesankan dengan sebelumnya. Setelah itu merupakan giliran dari Ketua HIMTI dari Binus Alam Sutera, Rianaldo Aureri Linggautama dan dilanjutkan oleh Dean of School of Computer Science, Bapak Fredy Purnomo, S.Kom, M.Kom. Ia pun lalu memperkenalkan jajaran bapak-ibu dari School of Computer Science.

20160910_093053

Pidato terakhir pun diberikan oleh Bapak Andreas Chang selaku Wakil Rektor di Bidang Kemahasiswaan dan Community Development. Ia menyambut para mahasiswa baru dengan berbagai motivasi untuk mengembangkan baik soft skill maupun hard skill yang kita punya supaya kita mempunyai pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan saat kita terjun ke dunia kerja nantinya.

Acara pun dilanjutkan dengan penampilan dari pengisi acara berikutnya yaitu seorang penyanyi solo, Adam Sidqon. Ia membawakan tiga buah lagu dimana di lagu keduanya ia mampu membawa seluruh penonton untuk ikut bernyanyi bersama menyanyikan lagu “Love Yourself”. Ia juga mengatakan suatu pernyataan yang menarik perhatian yaitu nilai-nilai akademik merupakan sebuah kewajiban para mahasiswa kepada orang tua mereka namun hal-hal tersebut bukan merupakan sebuah penghalang bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki, namun merupakan sebuah tantangan. Ia pun mengakhiri penampilannya dengan lagu karyanya sendiri.

20160910_100802

Acara pun berlanjut dan kini acara pun menunjukkan sisi interaktifnya dimana kedua MC memanggil beberapa penonton untuk ikut bermain game bersama mereka di atas panggung. Game-nya berupa Word Relay dimana orang pertama menyebutkan suatu kata dan orang kedua harus menyebutkan kata orang pertama dan melanjutkan dengan katanya sendiri dan begitu seterusnya sampai ke pemain terakhir. Peserta yang kalah diberikan sebuah hukuman untuk mengatakan “aku sayang mama” di tengah-tengah panggung. Penonton pun dipilih secara acak dari lantai bawah auditorium dan begitu pula di lantai atas. Setelah mendapatkan pemain, game-pun dimulai. Satu demi satu peserta berjatuhan dan menyisakan dua orang pemenang di akhir game.

20160910_103429

Acara pun break selama kurang lebih satu jam, dan para mahasiswa diperbolehkan untuk kembali melihat-lihat IT Showcase di luar auditorium ataupun menjelajahi stand-stand yang beranekaragam di lantai 4. Setelah sejam lewat, acara dilanjutkan dengan talkshow dari beberapa alumni yang telah membuat suatu karya signifikan selama masa perkuliahan. Satu orang membuat sebuah aplikasi yang dapat memperkirakan kepribadian seseorang hanya berdasarkan tweets di account Twitter mereka. Aplikasi itu ia buat dengan seorang profesor dari Italia yang berhasil ia kontak ketika ia dan timnya sedang membaca makalah-makalah penelitian profesor tersebut. Ia mengatakan profesor itu cukup terbuka dan mau sekali memberikan bantuannya kepada mereka untuk mengembangkan aplikasi tersebut. Sementara itu seorang lagi berhasil membuat sebuah robot yang namanya terinspirasi dari kartun Disney yaitu Baymax. Ia menamakan robot tersebut BimaX. Robot tersebut dapat melakukan facial recognition dan juga mampu berbahasa Indonesia. Ia bahkan mampu menceritakan ulang cerita Malin Kundang. Robot BimaX dibuat dalam kurun waktu lima bulan dengan bahasa pemrograman python untuk di bagian “otak”-nya.

(Courtesy of @http2016official instagram)

(Courtesy of @http2016official instagram)

Setelah talkshow, acara berlanjut dengan games kembali. Kali ini game nya berupa melemparkan bola ke kepala anggota tim sendiri sebanyak sepuluh kali. Satu timnya terdiri dari dua orang sehingga pemain dipilih sebanyak enam orang. Game pun berlangsung dengan seru selama beberapa menit ke depan.

20160910_132254

Setelah game lewat, acara selanjutnya pun berupa Visualization. Ini adalah penampilan teatrikal yang menceritakan bagaimana seorang mahasiwa baru dapat menjadi anggota HIMTI. Performanya mengaggumkan dan beberapa bagian sangat menghibur. Dapat terlihat bahwa penampilan ini telah dipersiapkan sebaik mungkin baik dari segi penulisan naskah dan aktor-aktrisnya sendiri, dan benarlah memang hal ini telah dipersiapkan selama kurang lebih tiga bulan. Dapat dikatakan Visualization merupakan bagian yang menonjol di acara HTTP 2016 ini. Apalagi di salah satu bagian dalam Visualization ada bagian dimana seluruh anggota HIMTI bahkan maskotnya sendiri ikut berpartisipasi dalam tarian. Walaupun koreografinya simple namun dieksekusi dengan baik begitupula dengan mash-up lagunya juga

Visualization

(Courtesy of @http2016official instagram)

20160910_144642

Setelah Visualization, para mahasiswa diperintahkan untuk keluar dari ruang auditorium sehingga ruangan dapat diatur sedemikian rupa sehingga nantinya dapat difungsikan sesuai dengan acara selanjutnya. Para mahasiswa diberikan waktu istirahat selama sejam setelah itu mereka masuk ke dalam ruang auditorium dimana kursi-kursinya telah dibereskan sehingga mereka semua berdesak-desakan di depan panggung. Setelah beberapa menit lamanya, lampu-lampu panggung pun dinyalakan dan layar pun menampilkan kata Revolution dan penampilan dari tim dance Revolution pun berlangsung. Tentu penampilan dari 8 orang perempuan-perempuan cantik ini disambut dengan meriah dari jurusan yang sebagian besar terdiri dari laki-laki. Penampilan mereka berakhir dengan seruan “We want more!” dari penonton berkali-kali walapun keinginan mereka untuk melihat Revolution menari kembali tidak tersampaikan, namun keinginan itu dipuaskan dengan acara selanjutnya dari DJ Vibing High.

Image_b215c91

 

Revolution

(Courtesy of @http2016official instagram)

Seketika acara pun berubah menjadi hiruk pikuk ketika DJ mulai memainkan musiknya. Seluruh orang melompat-lompat sesuai dengan irama musik secara antusias, bahkan ada beberapa orang yang naik ke pinggir-pinggir panggung dan menari di atas sana. Beberapa orang ada yang melakukan mosh pit di bagian belakang kerumunan, menendang-nendang temannya sendiri sembari tertawa-tawa lalu di bagian kerumunan lain ada yang membentuk berbaris sembari memegang pundak orang di depannya seakan sedang melakukan conga line memutari auditorium. Ditambah lagi dengan lightning yang berkelap-kelip sesuai dengan irama musik, semakin menenggelamkan seluruh orang ke dunia dimana musik berdentum keras dan pekikan-pekikan semangat dari segala penjuru.

Hentakan-hentakan kaki bergemuruh seiring dengan musik beraliran dubstep sehingga dapat dikatakan penampilan dari Vibing High benar-benar mengguncang lantai 3 Gedung BPPT II. Penampilan dari Vibing High pun berakhir pada pukul 6. Berakhirnya penampilan mereka disertai teriakan “We want more!” kembali dan beberapa gumaman kecewa karena acara ini telah selesai. Kedua MC, Sandy dan Clarissa kemudian naik ke atas panggung dan mengucapkan terimakasih ada kehadiran seluruh penonton lalu menutup acara HTTP 2016. Lampu pun kembali dinyalakan dan para panitia HTTP pun segera mengarahkan semua orang yang hadir untuk ke pintu-pintu keluar dimana mereka akan mendapatkan goodie bag yang berisikan t-shirt, HIMTI Kit, dan beberapa benda lainnya. Setelah pembagian goodie bag selesai, para mahasiswa pun bergiliran memasuki bus sesuai dengan shift mereka untuk kembali ke Binus Anggrek dan berakhirlah acara HTTP 2016 kali ini.

(Courtesy of @http2016official instagram)

(Courtesy of @http2016official instagram)

posted under Article | No Comments »